Rabu, 28 September 2011

Yiruma - Remember

Yiruma - Remember by onn

SURAT TERAKHIR

Toookk…toookkk…toookkk…terdengar suara ketukan pintu di keheningan pagi.”Masuk!” kata seorang pria tua dari balik pintu. “Maaf pak saya terlambat,” kata Galang pasang wajah sedih. “Kamu lagi…kamu lagi, yasudah silakan masuk!” pak guru pun mempersilakan Galang masuk kelas. 
Dengan nafas yang ngos-ngosan Galang menuju tempat duduknya di sudut kiri dekat pintu. “Sial, gue telat cuma gara-gara mobil di gang tadi gak mau ngalah rann.” Ngeluh Galang sama Rani teman sebangkunya, “ya…itulah resiko sekolah di dalam gang,” seru Rani sambil tertawa.

Jam menunjukkan pukul sepuluh, waktunya untuk istirahat, langsung saja Galang lari ke kantin dan duduk ditempat yang biasa dia dan teman-temannya nongkrong cuma buat menertawakan apa yang tidak seharusnya mereka tertawakan. Galang pun segera pesan makanan sambil menunggu teman-temannya turun dari kelas.

“Doooorrr…” suara itu memecahkan lamunannya yang lagi bengong menunggu makanan datang, “sial lu, untung jantung gue gak copot rann.” Serunya kaget dengan kedatangan Rani.
“Gak sama Ana Rann?” tanyanya kepada Rani, “ayo…ada apaan lu nanyain Ana,” jawab Rani curiga.
“Hehe…gak kok rann.” Jawab Galang sekenanya.

Makanan pun datang bersamaan dengan teman-temannya yang baru keluar dari kelas, segera saja Galang makan dengan lahapnya. “Lang…pelan-pelan kali makannya, kaya apaan aja lu makan begitu.” Bentak teman-temannya. “Laper boy.” Hehe.

Jam pun menunjukkan pukul sebelas tepat dan saatnya ia bergegas masuk kelas melanjutkan pelajaran, karena bel pun sudah terdengar.

***
“Lang…”
Galang pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, “ekhh…Ana” jawabnya kaget.
“Kok kamu kaget lang?” tanyanya, “gak ko, ada apa An?” jawabnya.
“Aku boleh bareng gak, lagi males naik angkot ni.” Seru Ana sambil memohon.
“ohhh yasudah, aku juga sendiri kok.” Jawabnya tersenyum.

Bergegas Galang ambil motor Jupiter MX nya dari parkiran, lalu ia menghampiri Ana dan mengantarnya pulang. Sepanjang jalan hanya terisi oleh obrolan mereka berdua, sampai tibalah di rumah Ana yang terbilang cukup sederhana.

Ana              : “Terima kasih ya lang.”
Galang         : “Iya, sama-sama kok An.”
  “O iya, aku langsung pulang saja ya An?”
Ana              : “Kamu tidak mau mampir dulu?”
Galang         : “okhh..gak, terima kasih An. Aku sudah di tunggu anak-anak  di halte sekolah.”
Galang pun segera pamit dengannya dan bergegas kembali menuju halte sekolah, Galang biasa ngumpul terlebih dahulu sebelum pulang dengan teman-temannya di halte sekolah seraya melepas penat  katanya.

***

Malam ini terasa dingin sekali, angin yang menusuk tulang mengingatkan Galang pada diri Ana. Sambil menatap bintang Galang mengirimkan  pesan singkat kepada Ana, bahwa ia ingat padanya dan ingin mengajaknya untuk nonton bioskop pada malam minggu esok. Lalu ia pun bergegas masuk untuk segera bermain di alam mimpinya.

***

Ana              : “Lang…”
Galang         : “Ekh iya…oh Ana, kirain aku siapa.”
Ana              : “Maaf ya semalem aku gak balas sms nya, aku gak ada pulsa.”
                        Hehe.
Galang         : “Iya gak apa ko.”
Ana             : “Kamu serius lang mau ngajak aku nonton malam minggu besok, kebetulan aku gak ada acara nih.”
Galang         : “iya, yasudah nanti aku jemput jam tujuh ya An dirumah kamu.”
Merekapun segera berpisah, karena Galang harus menuju ruang komputer sedangkan Ana harus menuju kelas bahasa.

***

Malam minggu pun datang, tidak sabar rasanya Galang untuk segera bersama Ana malam itu. Setelah pamit dengan orang tuanya, Galang segera melajukan sepeda motornya menuju rumah Ana. Setibanya disana, terlihat paras cantik dengan senyum yang menawan di depan pintu rumah sederhana itu.
Ana              : “Katanya jam tujuh, tapi sudah lewat nii.”
Galang         : “Hehe…maaf ya An, biasa Jakarta macet.”
Ana              : “Ya sudah ayo kita berangkat, nanti telat loh filmnya.”
Mereka pun segera berangkat menuju salah satu mal di pusat kota. Sepanjang jalan hanyalah lalu lalang para pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran menyambut malam minggu yang cerah.

***

Galang segera membeli tiket di studio satu, untungnya mereka tidak telat. Mereka pun menuju studio untuk menyaksikan film yang ingin mereka tonton.

***
“Makasih ya An” bisiknya membuyarkan keseriusan Ana yang sedang asyik menyaksikan film tersebut, “loh…untuk apa lang” sambutnya kaget. Ia pun tidak melanjutkan pembicaraan itu, hanya senyum yang dilontarkannya kepada Ana sambil memalingkan wajahnya dan menggenggam tangan Ana. Ia terasa gugup sekali saat itu, tapi walaupun kaget Ana mampu menerima perlakuannya itu. “Nyaman banget disamping dia,” bisik galang dalam hatinya.

Setelah selesai menonton film, mereka melanjutkan perjalanannya untuk sekedar mengisi perut yang kosong sambil mengisi waktu di malam yang panjang. Tapi sayang, waktu berputar dengan cepat dan Galang pun ingat untuk tidak mengantarkan Ana pulang larut malam. Ia pun segera mengantarnya pulang dengan senyum di sepanjang jalan ibu kota.

***
Ana              : “Lang…”
Galang         : “ekh Ana…ada apa? Pagi sekali kamu datang?”
Ana             : “Iya ni ada tugas yang belum selesai, jadi harus datang             pagi-pagi deh. Nanti ada waktu gak lang, aku ingin bicara dengan kamu nih.”
Galang         : “kamu mau bicara apa?”
Ana             : “nanti saja ya pulang sekolah.”
Galang         : “oke deh, aku masuk kelas dulu ya.”
Galang pun segera masuk kelas dan Ana pun juga begitu. Sepanjang jam pelajaran Galang memikirkan apa yang sesungguhnya ingin Ana bicarakan.

***
“Tenngg…tengg…tennggg” bel pulang pun berbunyi, Galang segera keluar kelas berlari sambil becanda bersama teman-teman yang lain. Galang menunggu bersandarkan dinding sekolah di depan gerbang. “Lang, lama ya nunggunya!” kata seseorang yang memecahkan lamunannya, “ekh kamu An, gak kok!” jawab Galang. “Yasudah ikut aku yuk?” ajak Ana, “hey… kita mau kemana?” tanyanya kaget. Tanpa panjang lebar Ana menarik tangan Galang untuk menuju sebuah taman di dekat sekolah. Mereka berdua segera duduk di bawah rindangnya pepohonan.

Ana              : “Aku ingin tanya sesuatu sama kamu lang?”
Galang         : “Apa?”
Ana             : “Kenapa kamu genggam tangan aku lang waktu kita nonton kemarin?”
Galang hanya terdiam tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun kepadanya, “sesungguhnya aku menyayangi mu An, tapi aku tak mampu mengatakan semua ini.” Gumamnya dalam hati. Semua ini terasa menyakitkan buat Galang, bayang-bayang masa lalunya yang membuat ia ragu untuk menyatakan cintanya kepada Ana. Galang adalah mantan kekasih dari sahabatnya Ana. Masih banyak yang Galang pikirkan saat itu. Galang takut persahabatan mereka hancur seketika nantinya.
Ana              : “Kamu kenapa diam lang?”
Galang         : “oh…tidak ko mbar, tidak apa. Mungkin karena dingin jadi aku sepontan memegang tangan mu.”
***
Galang yakin jawaban itu membuat Ana kecewa saat itu karena Galang tak mampu menyatakan semua itu, ia masih belum berani pikirnya tuk menyatakan semua itu. Sampai pada akhirnya ia melihat perbedaan sikap Ana kepadanya setelah kejadian itu. Ia tak mampu untuk menyapanya, tak sedikit kabarpun yang ia dapatkan. Ini semua kesalahannya, kesalahan yang tak seharusnya ia perbuat.

***
Setahun lamanya setelah mereka lulus SMA, Galang datang kesebuah taman di belakang sekolah. Ia duduk termenung meneteskan air mata, membuka memori akan masa lalunya yang indah bersama Ana. Saat mereka tertawa ditengah sekumpulan bunga. Ia mengirimkan pesan kepada Ana kalau ia ingin bertemu dengannya di taman belakang sekolah. Sekian lama Galang menunggu, akhirnya Ana pun datang.
Galang         : “Duduk An, terima kasih ya kamu sudah mau datang.”
Ana              : “iya…”
Galang         : “Aku tak tahu apa salah ku An, semenjak kejadian itu kamu menjauh dari ku tanpa kabar sedikit pun. Setahun ini aku mencoba untuk menunggu mu An, aku akan lakukan apapun agar kamu mau kembali seperti dahulu. Taman ini menjadi saksi kebersamaan kita An. Aku sayang sama kamu An, baru kali ini aku merasakan hal itu kepada mu. Rasa ini lah yang membuat aku mampu bertahan untuk menunggu mu sampai saat ini.”
Ana             : “Sudahlah lang, tidak ada seorang wanita yang ingin digantungi seperti itu. Dibandingi dengan yang lain. Aku menyayangi mu lang, tapi rasa itu sudah berlalu. Aku harus menatap kedepan.”
Galang         : “Apa maksud mu An, aku tidak mengerti.”
Saat itu Galang berpikir kalau Ana menyayanginya,  namun saat itu Ana tak pernah terbuka dengan Galang tentang perasaannya itu, sampai akhirnya perasaan itu berubah menjadi benci sampai saat ini. Memang saat masih SMA Galang dekat dengan seorang wanita, dan Galang sering curhat dengan Ana. Mungkin karena itulah yang menyebabkan Ana merasa di bandingkan. Tapi semenjak galang merasa kasihnya tak sampai dengan wanita itu, Galang pun merasa rasa cintanya tumbuh kepada Ana, Galang merasa bahwa ia membutuhkan Ana, ia menyayanginya, karena hanya Ana yang mampu membuatnya setia untuk menunggu seorang wanita setahun lamanya.
Ana             : “Sudahlah lang lupakan semuanya, cari wanita lain yang lebih baik dari ku. Maaf, aku harus pergi.”
Ana pun pergi meninggalkannya sendiri di taman itu, Galang pun tak mampu untuk menahannya. Galang hanya mampu duduk termenung mengingat masa-masa indahnya bersama Ana di taman ini.

***
Lama sudah tak terdengar kabarnya, sampai suatu hari terdengar kabar bahwa Ana lebih memilih memberikan hati dan cintanya kepada mantan kekasihnya yang dulu. Tapi sayang, ternyata pertemuan yang lalu adalah sebuah pertemuan terakhir untuknya, sejak saat itu terdengar kabar bahwa Galang harus melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi di luar kota. Namun setelah setahun lamanya kabar duka menyelimuti keluarga Galang di Jakarta, bahwa telah terjadi kecelakaan yang menimpa Galang. Sehari sebelum kejadian rani mendapatkan surat yang di kirimkan melalui pos oleh galang untuk Ana kepada dirinya. Galang pesan kepada rani untuk menyampaikan salamnya kepada teman-teman yang lain di Jakarta terutama kepada Ana, ia ingin sekali suatu saat bertemu dengan Ana walau dalam keadaan apapun nantinya. Dan semua permintaan itu akhirnya tercapai, Galang akhirnya dapat bertemu dengan Ana walupun dalam keadaan terbujur kaku. Saat upacara pemakaman, rani memberikan surat itu kepada Ana yang bertuliskan:
“SESUNGGUHNYA AKU TAK BERMAKNA DI HATIMU SELAMA HIDUPKU AN, TAPI AKU YAKIN SETELAH KEPERGIAN KU INI AKU AKAN LEBIH BERMAKNA DI HATI MU UNTUK SELAMANYA. JIKA AKU TAK MAMPU BERSAMA MU DALAM HIDUP INI, AKU INGIN SELALU ADA DI HATI MU, DAN AKU INGIN KITA BERSAMA DI DALAM KEHIDUPAN YANG ABADI.”




Rabu, 15 Juni 2011

Hanya Maaf Untuknya

Ketika kesetiaan mu melebihi semua kemampuan mu, kau tetap bertahan dengan segala rasa yang menyiksamu..
Rasa yang tak mungkin seorangpun memilikinya..
Rasa yang begitu kuat, yang tak mampu rapuh dengan apapun..
Kau coba hilangkan itu, tapi kau tak mampu menahan asa tuk kembali bersama ku..
Raga dan roh ku melekat erat dihati mu..
Aku menyayangi mu, tapi sungguh aku tak bisa bersama mu..
Namun aku sadar, semua kepedulian mu, pengorbanan mu, hingga penantian mu, semua itu hanya untuk ku..
Maafkan aku dengan segala keegoanku, yang tak tahu indahnya cinta suci dari dirimu..
Bila pergi adalah pilihan mu, aku sudah tak sanggup tuk menahan mu..
Maka pergilah...Kosongkan hati mu dari jiwa dan raga ku..
Karena sesungguhnya aku menyayangimu melebihi dari suatu ikatan semu..

Selasa, 14 Juni 2011

Cinta Yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu"..
Apabila cinta tidak berhasil…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
Kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)

Senin, 13 Juni 2011

Uncertain Love

mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti

Kamis, 09 Juni 2011

Karena Cinta Adalah Sayap

Jika kenangan menjadikanmu acuan tuk jalan bahagiamu, mungkin aku tak berarti bagimu...
Namamu akan selalu terukir dalam setiap celah hatiku...
Aku mengalah...
Karena cinta adalah sayap, maka terbanglah bersamanya...
Harapku musnah lebur tak tersisa...
Aku disini...
Kan tetap sendiri...

Rabu, 08 Juni 2011

Arti Seorang Sahabat

Bukan atas apa atau dasar apa kita menjadi seorang sahabat...
Tapi itu dari hati...
Ketulusan untuk berbagi dan membagi...
Menyejukkan bukan membekukan...
Menghangatkan bukan memberi rasa panas...

Sahabat adalah...
Seseorang yang paling tahu hal buruk dalam diri kita...
Seseorang yang selalu marah saat kita berbuat salah...
Seseorang yang selalu melukiskan senyum dibibir kita...
Seseorang yang selalu meminjamkan bahu untuk kita bersandar...

Persahabatan itu ibarat tangan dan mata...
Saat tangan terluka maka mata akan menangis...
Dan saat mata menagis maka tangan akan mengusap air mata...

Say For Someone

Aku melihatmu lewat jiwa, bukan lewat mata...
Aku mengenalmu lewat hati, bukan lewat kata...
Aku menyayangimu karena rasa, bukan karena rupa...
Berani mengenalmu, berarti harus berani mengenal air mata...
Akupun tak tahu dan takkan pernah tahu setinggi apa aku dihatimu...
Namun yang perlu kamu tahu, aku tidak akan pernah mengejarmu, tapi aku kan selalu menunggumu...

Minggu, 05 Juni 2011

Bangga Dengan Apa Yang Ku Pertahankan

Mereka boleh bangga dengan apa yang mereka dapatkan, tapi aku bangga dengan apa yang aku pertahankan...
Tentang Rasa...Cinta...dan Kasih sayang yang tulus untuk mu...

Cinta Takkan Bisa Diukur

Perasaan cinta seseorang takkan bisa di ukur dari:
Seberapa indah dia berkata...
Seberapa romantis dia berperilaku...
Seberapa banyak dia hubungin kamu...
Tapi semua itu di ukur dengan cara seberapa lama dia bisa bertahan dengan kekuranganmu...

Jumat, 27 Mei 2011

This is my love

Apa yang kurasakan saat ini bukanlah karena nafsu belaka, tapi karena rasa dihatiku yang telah dalam mencintai mu.
Menyayangi sepenuh hati, berrharap bersama mu tuk selamanya.
Indahnya senyuman di dirimu yang mampu membuat ku mampu bertahan di sisimu, karena hanya dirimu yang mampu menenangkan diriku dan meredam keegoan kuselama ini.

"Because this is my love don't to my lust"

Harus Mulai Dari Mana

Aku ingin jadikan kisah ini sebagai cerita.
Cerita yang di awali dengan sebuah pertemuan , perkenalan, serta pendekatan, walaupun nantinya diselingi konflik-konflik yang menuntun kedalam kedewasaan.
Tapi...
Aku tak tahu harus memulainya dari mana.
karena yang aku tahu, saat aku menggenggam tangan mu dan menatap wajah mu, hanya satu yang ingin aku ucapkan pada mu.
"Bahwa aku ingin engkau menjadi peri kecil di dalam hati ini".
Dan aku yakin dari situlah semuanya akan ku mulai.

Sepenggal kisah

              Aku memang bukan manusia yang sempurna, yang mampu membuat semua orang di sisi ku bahagia. Namun aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk orang yang kucintai diatas semua kekurangan yang ada di diriku. Selama ini aku hanya merasakan kasih sayang dari mereka yang menyayangi ku, tpi mengapa aku selalu tak pernah bisa membalas semua yang mereka berikan demi cinta ku. Apapun mereka laku kan, karena aku tahu betapa tulusnya mereka menyayangi ku bahkan mencintai ku dengan sepenuh hati. Tapi apa yang ku laku kan? Aku tak mampu membalas seluruh rasa yang mereka berikan kepada ku, karena aku tak yakin kalau cinta sejati yang ku nanti adalah kalian.
            Sekian lama waktu berjalan aku mampu menemukan semua itu, semua yang ku cari selama ini dan semua yang selalu ku harapkan saat ini. Aku menemukan orang yang mampu membuat hati ku merasakan cinta yang tulus bukanlah cinta sesaat yang selama ini ku jalani. Aku jalani hari-hari ku hanya dengannya, walaupun sering kali aku berbagi cerita dengan teman lama ku tentang dirinya. Aku tahu dirinya memang milik orang lain saat itu, tapi dengan keyakinan aku mampu meyakinkan diri ku bahwa aku dapat menakhlukan hatinya. Aku bahagia bersamanya, dirinya mampu membuat ku tersenyum dan menjadi motifasi ku sehari-hari.
            Di sela kebahagiaan ku, timbul masalah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia menghilang dari ku, aku tak tahu apa alasannya saat itu. Tapi aku mampu terima semua itu, dengan tulus aku jalani hari-hari ku tanpa dirinya. Sejak saat itu aku mampu menahan perasaan ku tuk tidak menirima orang lain selain dirinya. Aku mampu menunggu dirinya di tengah kesepian ku saat itu, walaupun ku tahu dia bahagia bersama dirinya yang selalu di cintainya.
            Sejalan dengan waktu aku mampu melupakannya, menghilangkan harapan ku kepadanya. Aku jalani hari-hari ku dengan teman lama ku, Ia selalu ada untuk ku di saat aku membutuhkannya. Namun saat itu aku tak pernah ada perasaan dengannya. Suatu saat dia datang kembali menemui ku, memberikan harapan kembali seperti dahulu. Karena aku masih memiliki sedikit harapan untuknya maka aku coba membuka hati ku untuknya, karena saat itu aku tahu dia telah berpisah dengannya. Aku nyatakan perasaan ku padanya bahwa aku mencintainya, namun dia hanya mmpu berkata “aku belum bisa melupakannya.” Setiap hari aku menanti keputusannya atas pertanyaan ku kembali. Namun apa yang ku dapatkan, ternyata dia lebih memilih orang yang baru hadir di hatinya tanpa menghiaraukan ku. Sejak saat itu aku berjanji takan pernah sedikitpun membuka hati ku untuknya.
            Setelah itu aku jalani hari-hari ku bersama teman lama ku kembali, setelah sekian lama aku jalan bersamanya aku rasakan perasaan yang sama ketika bersama si dia. Tapi aku bertanya-tanya pada saat itu, ada apa dengannya? Ternyata ia mulai menjauh dengan ku, aku tak tahu bahwa ia mencintai ku. Ia berkata pada ku “takan pernah ada seorang manusia biasa yang mau di banding-bandingkan dengan yang lain.” Dari situ aku sadar bahwa selama ini dirinya mencintai ku dan mengharapkan ku. Namun semua telah terlambat, aku takan punya kesempatan lagi untuk bersamanya karena dirinya telah menutup rasa cintanya kepada ku dengan kekecewaannya.
            Sekarang apapun aku laku kan untuk menghilangkan rasa kecewanya kepada ku, akupun rela menunggu dirinya selama ini sambil berharap bahwa ia mau membuka hatinya kembali untuk diri ku. Aku rela laku kan apapun deminya, karena sesungguhnya aku mencintainya dengan sepenuh hati ku. Aku yakin bahwa ia yang akan selalu ada di hati ku saat ini dan aku pun berharap rasa ini mampu bertahan untuk selamanya. Aku tak mampu membuka hati ku untuk orang lain yang  menginginkan ku saat ini. Takan pernah nyerah aku menunggu mu walaupun berat rasanya aku menanti sampai saat ini tanpa ada kepastian dari mu, karena aku yakin di balik kekecewaan mu terselip rasa cinta mu kepada diri ku yang tulus mencintai mu.

BERSAMBUNG…..

Kisah mawar putih dan merpati

          Kisah ini adalah khayalan yang mampu membawa kita untuk mendapatkan arti dari semua kejadian yang akan berguna di kehidupan nyata nanti.
            Awal mula kisah ini di perankan oleh setangkai mawar putih dan seekor burung merpati nan jantan.
            Burung merpati adalah seekor burung periang yang setiap pagi mampu membuat makhluk hidup lain di sekitarnya merasakan ketenangan dengan kicauan suaranya yang merdu bahkan dapat membuat mereka tenang.
Suatu ketika merpati terbang mengelilingi alam bebas di negri ini, ia melihat setangkai mawar putih nan cantik dan indah lalu ia hinggap dan menyapanya:
Merpati      : hei mawar…indah sekali diri mu hari ini?
Mawar       : bisa saja kamu merpati, aku kan tidak ada bedanya seperti hari-hari biasanya.
Dengan gelak tawa mereka berbincang diiringi indahnya alam nan indah yang mungkin tiada duanya. Setelah lama berbincang, merpati beranjak meninggalkan mawar dengan senyum indah ke hadapan mawar.
            Saat malam tiba merpati hanya melamun di depan sangkarnya memandangi bintang yang menghiasi langit malam itu. Terbesit wajah mawar di lamunannya, “andaikan aku mampu menjadikan mawar pendamping hidupku, betapa sempurnanya hidup ku saat ini” kata merpati sambil tersenyum.
            Setiap hari merpati mendatangi mawar hanya untuk melihat senyumnya yang indah, yang mampu menenangkan hati seekor merpati. Mawar tampak bahagia dengan perhatian yang di berikan merpati, karena mawar belum pernah merasakan ini sebelumnya.
            Namun apa yang terjadi setelah lama waktu berjalan, suatu kesalahan telah dilakukan oleh seekor merpati. Ia telah membuat kecewa mawar yang saat itu diam2 telah mencintainya. Alhasil mawar takan pernah mau lagi menemui merpati walau bagaimanapun. Semuanya telah merpati lakukan untuk menghilangkan kekecewaan di hati mawar, apapun ia lakukan agar semuanya mampu kembali seperti dahulu saat senyuman manis sang mawar mampu menenangkan hati seekor merpati. Tapi apa boleh buat rasa kecewa yang ada di diri mawar telah menutupi kecintaannya atas merpati.
            Suatu kesempatan merpati memberanikan diri dating ke tempat mawar untuk katakan semuanya, bahwa itu memang salahnya dan ia menyadari bahwa dirinya menyayangi mawar yang sekarang selalu ada di hatinya:
Merpati        : aku telah lama menantikan pertemuan ini karena aku ingin menjelaskan   semuanya kepadamu….
Mawar         : tidak perlu ada yang di jelaskan lagi merpati, aku tidak ingin lagi bermain perasaan dengan mu…
Merpati        : tapi aku sungguh mencintaimu mawar, bahkan aku takan mampu hidup tanpa mu mawar….
Mawar         : aku tidak peduli dengan semua itu, mulai sekarang urus saja urusan mu sendiri merpati….
Merpati        : apapun aku akan lakukan mawar, asal kau mau kembali seperti dahulu…
Mawar         : aku tidak peduli merpati….
Merpati        : beri aku kesempatan untuk kali ini, aku akan buktikan bahwa aku tulus mencintai mu….
Mawar         : baiklah, aku ingin engkau merubah aku menjadi mawar merah, merpati…
Merpati        : baiklah mawar, ini semua tanda cintaku kepadamu…
Sambil meneteskan air mata di pipinya, merpati menggoreskan sayapnya ke kumpulan duri tajam yang ada di tangkai mawar. Ia teteskan  sedikit demi sedikit tetesan darahnya hingga tubuh mawar berubah menjadi mawar merah. Setelah semua itu mawar menyadari betapa besar cinta merpati kepada dirinya, namun apa yang terjadi semua itu telah terlambat karena merpati telah pergi untuk selamanya setelah ia meneteskan darahnya untuk merubah mawar putih menjadi mawar merah.
            Pada cerita ini kita dapat mengambil hikmah untuk mereka yang telah di cintai dengan setulus hati, berikanlah kesempatan bagi mereka yang ingin berubah demi cintanya kepada kalian sebelum kalian menyesal melihatnya pergi demi pengorbanannya untuk kalian. Jangan pernah kalian menyembunyikan rasa cinta kalian kepada orang yang kalian cintai, karena semuanya hanya mampu menyiksa perasaan kalian sendiri.